*Lho lho lho... Awakmu saiki kok nggowo fisik
ngunu min ?? Logikae, endi isok wong lemu mbok jak balapan iku ??* Hahahaha Jangan salah paham dulu bolo. Bukan maksud hati untuk membawa fisik, tapi
memang kenyataannya seperti itu adanya.
Tapi kalau membahas logika, sepertinya penjelasanku akan masuk akal di
logika bolo semuanya.
Aku mau membahas sejarah dulu yaa
bolo. Sejarahnya, pada tahun 1952 silam,
penjajah kaki lima berbondong-bondong datang ke Surabaya sambil balapan. *Opo min ?? Wong PKL podo balapan teko nang
Suroboyo ?? Emang PKL iku mau dodolan opo toh min ??* Nah, pertanyaan yang cemerlang. Penjajah makanan kaki lima tersebut menjual
suatu makanan yang disebut dengan LONTONG BALAP. Alasan
dibalik namanya yaa karena mereka semua membawa barang dagangannya dengan
balapan. Makanya disebut dengan lontong
balap.
*Terus min yoo, opo hubungane
balapan karo pak gendut ?? Wong awakmu ae mau bahas sejarah panganan ngunu...* Makanya
sabar dong bolo, sebentar lagi juga aku jelasin..
Aris Taufik Susanto merupakan salah
seorang pemiliknya. Beliau merupakan
generasi ketiga dari bisnis keluarga neneknya, Alm. Cak Gendut (ayah) kemudian
di lanjutkan bersama istrinya bernama Istiana.
Beliau pula lah pemegang cabang di salah satu mall di Surabaya.
*Min, ojo nggarakno wong kepo. Sopo paklek iku seng mbok maksud ??* Hahahaha
kamu masih bingung ya bolo ?? Baiklah, daripada makin bingung, aku akan
jelaskan sekarang..
Lontong Balap Garuda “Pak Gendut”
merupakan kuliner yang berdiri sejak tahun 1956 silam, dan berdiri di bekas
bioskop garuda. Itulah kenapa tempat ini
dinamakan Lontong Balap Garuda. Lontong
balap ini berlokasi di Jalan Kranggan no. 60, atau kalian bisa berkunjung ke
salah satu cabangnya yang berlokasi tak jauh dari pusat yaitu Jalan Embong
Malang no. 38 Surabaya.
*Oalah, dadi iki tha seng mbok
maksud min ?? Aku mulai paham karo judulmu.
Terus opo iku Lontong Balap min ??*
Oke aku jelaskan sekarang. Lontong balap itu adalah salah satu warisan
Kota Surabaya. Asalnya dari lontong yang
dipotong-potong kecil, tahu goreng, lalu diatasnya di beri lento. *Opo min lento iku ??? Guduk wedokan nakal
iku tah ???* Itu kan namanya –L*nte
bolo... *Hahahaha lanjut min..* Lento
itu bisa dibilang seperti perkedel yang terbuat dari singkong dan kacang
polo. Terus disiram kuah tauge yang
sudah di campur dengan seledri dan bumbu yang dimasak dengan menggunakan kuali
besar. Setelah itu, diberi bawang
goreng. Dan jika kalian beruntung,
kalian akan mendapatkan sate kerang.
*Min, sampe ngiler aku mbok
ceritani ngunu.. Wenak koyoke yoo..*
Harganya cukup terjangkau, Cuma 10
ribu rupiah saja bolo. Ada kan makanan
yang murah tapi bikin kenyang ?? Datang saja ke Surabaya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar